Miss Peregrine’s Home for Peculiar Children

Miss Peregrine's Home for Peculiar Children - Kehidupannya berubah tak lagi biasa saja semenjak sesuatu yang tak biasa terjadi pada kehidupannya. Seakan hidupnya terbagi menjadi dua bagian, yaitu Sebelum dan Sesudah, seperti segala hal yang luar biasa - biasanya terjadi - yang mengikut sertakan kakeknya Abraham Portman. Kisah-kisah masa lalu sang Kakek menjadi sebuah imajinasi yang membuatnya menginginkan untuk menjadi seorang petualang. Meski begitu, orang tuanya berusaha untuk mengajarkannya bahwa dia tidak akan menjadi seorang Petualang dan apa yang dikisahkan sang Kakek itu terlalu berlebihan. Hingga suatu malam, dia pernah bermimpi, saat dia masih kecil, melihat sosok makhluk gelap yang besar dengan tentakel. Tapi, waktu itu kepercayaannya pada sang Kakek masih sangat besar. Ia yakin sang Kakek bisa melindunginya.

Kemudian, tumbuh menjadi lelaki yang harus bekerja dan menjalani kehidupannya. Ia tak lagi percaya dengan kisah sang Kakek, apalagi kenyataan bahwa Kakeknya harus meminum pil secara rutin, konon akibat Demensia. Tapi, suatu hari, kakeknya menelpon dan berteriak meminta kunci. Kunci yang disembunyikan Ayahnya, agar sang Kakek aman. 


(Spoiler alert : Ini kisah yang benar-benar horor, jika kurang begitu menyukai cerita horor disarankan tidak membacanya.)


Miss Peregrine’s Home for Peculiar Children
Source : Image Google


Setting

Jacob dan Kakeknya, diceritakan sebagai kisah pembuka pada novel ini, bertempat di Florida. Sebuah tempat yang dikelilingi oleh hutan yang dijaga secara resmi. Juga udara yang hangat, dekat dengan pantai. Florida merupakan tempat kelahiran Jack dan selama hidupnya sebelum berusia 16 tahun dia tidak pernah berpetualang ke tempat lain.

Setelah itu, latar cerita berganti ketika Jack serta Ayahnya pergi ke sebuah pulau. Walsh, yang terpencil. Dimana ketika mereka menginap, di sana memiliki jam malam untuk mematikan lampu dan segala macam cahaya. Tempat yang terasing, sehingga tidak mendapat sinyal handphone sama sekali. Tapi, tempat tersebut memiliki kisah yang menyimpan kenangan tentang Abraham Portman.

Dan setelahnya, memasuki sebuah lorong, waktu berubah menjadi September 1940.

Tokoh

Abraham Portman : Kakek dari tokoh utama, yang sangat digemarinya ketika kecil. Kakek Portman merupakan seorang yatim piatu yang pernah tinggal di rumah yatim piatu, ikut berperang, melakukan banyak ekspedisi dan berjalan-jalan ke seluruh dunia. Bagi cucunya - sang tokoh utama - kakeknya merupakan sosok yang sangat ideal bagi masa depannya. 

Ayah : Seorang lelaki yang menjadi relawan dalam menyelamatkan habitat burung-burung di Florida. 

Ibu : Perempuan yang terlahir dari orang yang sangat berada, karena keluarganya memiliki toko Apotik yang tersebar di seluruh wilayah.

Ricky : Sahabat dekatnya. Mereka berdua saling membantu satu sama lain.

Yakob : Tokoh utama dalam novel ini. Yang menjadi pewaris usaha keluarga. Jago matematika.

Miss Peregrine : Kepala Sekolah


Sebuah Kisah dari Kakek

Sebagai seorang cucu, yang tidak pernah keluar dari daerah Florida, Yakob atau biasa dipanggil Jack atau Ed, sangat menggemari Kakeknya. Maklum, karena dari kisah sang Kakek dia bisa mengetahui banyak kisah petualangan sang Kakek yang sering bepergian ke berbagai tempat. Kebiasaan mereka berdua setiap sore, kala Jack masih kecil, yaitu duduk bersama sambil memegang peta dan dia akan mendengar cerita banyak hal tentang daerah-daerah tersebut. 

Suatu hari, Kakek Portman menceritakan kehidupannya di Rumah Yatim Piatu, sebuah tempat yang berisi anak-anak istimewa. Satu persatu kakek Portman menunjukkan sebuah foto yang aneh dan janggal, ada foto pakaian lengkap tubuh manusia namun tak berkepala (meski Kakek Portman mengatakan kalau dia memiliki kepala tapi tidak terlihat), ada foto seorang anak kecil yang mana terlihat biasa saja namun ternyata kakinya tak berjejak di tanah. Juga foto bagian kepala belakang yang digambar seperti badut. Kata Kakek Portman, dia memiliki dua mulut, di depan dan juga bagian belakang kepalanya.

Kakek Portman merupakan seorang pengumpul senjata, bahkan Ayahnya pernah berkelakar, bahwa Kakek Portman tidur siang sambil menodongkan senjata. Karena kegemarannya inilah, dia sering bepergian ke beragam tempat, mengikuti banyak pameran dan mengumpulkan koleksi senjata militan. Bahkan Kakek Portman memiliki ruangan khusus yang berisi koleksi senjatanya.

Saat Kakek Portman divonis menderita Demensia dan harus meminum pil secara rutin, Jack menemukan sang Kakek justru berada di tengah hutan. Meracau tentang sesuatu yang tak terdengar oleh Jack, namun sesudahnya dia berkata, bahwa Jack harus menyelamatkan dirinya ke sebuah Pulau.


Terapi untuk Jack

Setelah mendapati peristiwa yang menimpa Kakeknya, Jack mengalami kondisi yang terpukul. Dia didiagnosa mengalami Stress Berat, sehingga pengobatan melalui Dokter Psikiater harus dijalani. Kesedihannya, ketakutannya pada apa yang dilihat di dalam hutan malam itu, membuat Jack diliputi mimpi buruk. Dia tak lagi ingin bersenang-senang, setiap segala sesuatu yang berhubungan dengan Kakeknya, membuat Jack bersedih. Sangat bersedih, sehingga keluarganya berpikir untuk menghiburnya.

Saat merapikan barang-barang peninggalan sang Kakek di rumahnya. Atas saran Dr. Golan, Jack diikut sertakan pada aktivitas yang berkaitan dengan sang Kakek. Di rumah itulah, Jack kemudian mengingat kembali pesan terakhir sang Kakek, tentang pulau, tentang nama seseorang, juga tentang penyelamatan diri. Di salah satu tumpukan barang-barang Kakek Portman, tersembunyi sebuah surat dari seorang perempuan. Dan ini mengingatkannya pada kisah yang didengar ketika masih kecil.

Jack mulai menyusuri satu demi satu teka-teki yang diberikan sang Kakek. Sementara Dr. Golan menganggap itu sebuah bentuk penyembuhan luka yang dialami oleh Jack. Berbekal pesan singkat dari sang Kakek, Jack mulai mendapati satu persatu informasi yang tidak biasa. Meski, Ibunya menganggap itu adalah hal yang membuang waktu, tapi ketika Jack meminta ditemani Ayahnya untuk bepergian ke Pulau yang dimaksud sang Kakek. Akhirnya mereka pun berangkat.


Menyusuri Jejak Abe

Menurut Dr. Golan, ini adalah hal yang baik untuk Jack, mengetahui jejak masa lampau dari sang Kakek. Sama saja belajar mengenal siapa sosok sang Kakek. Pada mulanya, Jack sudah hampir patah semangat ketika mendapati rumah yang dimaksud sang Kakek, Rumah yatim piatu, yang ternyata rusak akibat terkena bom. Dikisahkan kembali oleh penduduk yang sudah menjalani hidupnya dari masa kecil di Pulau tersebut, bahwa Rumah yang berada di atas bukit, terkena bom Nazi. Sehingga rusak parah, dan tidak diketahui bagaimana kabar dari para penghuninya yang memang sudah diketahui oleh penduduk Walsh pada masa itu.

Dari penuturannya juga, bahwa ada satu orang yang selamat dari pemboman tersebut. Seorang lelaki yang selamat, meski ekspresinya berbeda dan dia tidak banyak berbicara. Setelah itu, orang-orang yang tinggal di rumah tersebut tak lagi didengar kabarnya, mereka dinyatakan meninggal akibat bom. Setelah itu, justru rumah tersebut tak pernah lagi ada yang berani mendekatinya.


Priest Hole

Jack, mengingat kembali, bagaimana Kakek Portman menyebut kata Piss Hole sebagai pesan untuknya. Meski sebelumnya Jack tak mengetahui tempat di dunia ini yang bernama Piss Hole, tapi di Walesh, Jack mendapati informasi bahwa Priest Hole adalah sebuah tempat berbentuk ruangan yang berada di bawah lantai. Berguna untuk bersembunyi orang-orang Katolik pada masa lalu.

Mereka bersembunyi di Priest Hole, dari kejaran Inggris.


Peculiar Children

Seberapa istimewanya anak-anak tersebut sehingga menjadi cerita yang membuat Jack merasa yakin bahwa itu adalah hal yang nyata. Selain bahwa Peculiar Children di sebuah Rumah Yatim Piatu merupakan satu-satunya sahabat, saudara/saudari, yang dimiliki sang Kakek, sehingga mereka semua benar-benar menjadi istimewa di hati si Kakek Portman. Tapi, selain itu, dari foto-foto yang disuguhkan oleh Kakek Portman, Jack bisa melihat ada banyak anak-anak yang terlihat aneh pada foto tersebut.

Ada seorang gadis kecil yang dapat terbang/levitating, tapi dia tak dapat mengendalikan dirinya sehingga terkadang teman-temannya harus mengikatnya agar tidak terbang terlalu jauh. Sosok di balik baju tanpa kepala, yang ternyata memang sosoknya kasat mata. Juga anak-anak lain yang terlihat bahagia, tapi mereka sangat istimewa dengan keunikan mereka sendiri.

Tapi, bukan hanya anak-anak yang diasuh oleh Miss Peregrine saja yang istimewa, tapi sebenarnya ada banyak orang-orang istimewa di seluruh dunia. Tapi mereka bersembunyi dari orang lain.

There was a time when we could mix openly with common folk. In some corners of the world we were regarded as shamans and mystics, consulted in times of trouble. A few cultures have retained this harmonious relationship with our people, though only in places where both modernity and the major religions have failed to gain a foothold, such as the black-magic island of Ambrym in the New Hebrides. But the larger world turned against us long ago. The Muslims drove us out. The Christians burned us as witches. Even the pagans of Wales and Ireland eventually decided that we were all malevolent faeries and shape-shifting ghosts. ~ Page 101


“Most, however, slip back and forth only occasionally, by accident. We who can manipulate time fields consciously—and not only for ourselves, but for others—are known as ymbrynes. We create temporal loops in which peculiar folk can live indefinitely.” ~ page 102

Foto - foto pendukung

Yang menarik dari novel ini adalah kemampuan Ransom menuliskan cerita, serta menyematkan beberapa gambar yang unik tapi memiliki nuansa mistis di dalamnya. Seperti foto seorang anak yang berdiri di pinggir kolam tapi tampak di bayangannya ada dua anak. Sementara, foto tersebut bisa dilihat berlatar tahun-tahun 40'an menggunakan kamera foto yang tidak secanggih saat ini. Dengan warna foto hitam-putih.

Terdapat pula salah satu foto, seorang gadis kecil yang melengkung tubuhnya, bak karet. Kalau saat ini, hal tersebut bukan hal yang aneh, banyak yang memanggil dengan sebutan gadis karet dan sering muncul di acara-acara sirkus kenamaan.

Dari foto-foto tersebut, banyak orang berkomentar bahwa buku ini berisi sebuah kisah misteri yang menyeramkan. Karena kombinasi dari foto yang disematkan. Dan benar kalau dikatakan seperti itu.

Miss Peregrine’s Home for Peculiar Children


The Complete Works of Ralph Waldo Emerson

Di bagian awal, Jack sempat kebingungan ketika mencari jawaban dari teka-teki yang diberikan Kakek Portman. Apalagi sang Kakek hanya menyebut satu nama yaitu Ralph Emerson, yang dikira oleh Jack merupakan tetangga sang Kakek. Tapi, dia tetap tidak mendapatkan jawaban, sehingga sempat memutuskan untuk berhenti mencari maksud dari sang Kakek. Tapi, jawaban dari Dr. Golan, yang memberitahukan pada Jack, bahwa Ralph Emerson, mungkin merujuk pada salah seorang penulis.

Ralph Waldo Emerson, dikenal sebagai penulis essay, puisi atau karya literasi lainnya. Terlahir di Boston tahun 1803. Untuk tulisan karya Ralph bisa dibaca di sini : http://www.bartleby.com/90/


Pendapat Ipeh Alena

Membaca tulisan karya Ransom membuat saya penasaran pada setiap bab demi bab, chapter demi chapter yang berisi kisah Jacob yang benar-benar ingin membuktikan siapa sosok sang Kakek. Meski, sang Ayah mengatakan bahwa si Kakek bukan siapa-siapa. Bukan orang yang hebat sekali, selain koleksi senjatanya yang banyak. Tapi, Jacob percaya bahwa Kakek Portman merupakan orang yang luar biasa.

Dengan tutur penulisan yang sederhana dan to the point, Ransom masih bisa mengemas cerita yang kental dengan nuansa horor serta misteri. Tidak diragukan lagi, karena saya senang dengan kisah-kisah misteri, tapi Ransom justru bukannya menuliskan tentang hantu atau setan yang gentayangan dan mengganggu manusia. Tapi, justru tentang rahasia dari masa lalu, juga kehidupan di Loop yang istimewa.

Setiap hal yang dilakukan di Pulau Wales, benar-benar mendebarkan, saya sebagai pembaca merasakan ketakutan dan kengerian seakan saya juga merasakannya secara langsung. Berangkat dari rasa penasaran tentang buku ini yang sering dibicarakan oleh beberapa pembaca buku, juga kenyataan kalau buku ini sudah diangkat ke layar lebar, dan filmnya akan segera tayang. Saya segera saja membaca bukunya, meski nanti filmnya di luar dari ekspetasi saya, tak mengapa.

Tapi, membaca setiap chapter demi chapter tentang misteri yang belum terungkap membuat rasa penasaran saya seolah tumbuh dengan sendirinya. Sehingga ketika semua hal sudah demikian dibongkar, saya tetap saja selalu ingin tahu kelanjutannya.

Jika pembaca menyukai cerita-cerita menantang dengan penulisan yang sederhana, buku ini tidak boleh terlewatkan.


Detil Buku

Judul : Miss Peregrine’s Home for Peculiar Children || Penulis : Ransom Riggs || Halaman : 352 || Terbit : Juni 2011 || Penerbit : Quirck Book || Bahasa : Inggris || ISBN: 9781594744761




** Tulisan ini dibuat berdasarkan pengalaman membaca dari pemilik blog. Dan bukan tulisan berbayar. **


Postingan Terkait